Krisis ekonomi yang saat ini terjadi di Indonesia menimbulkan kesengsaraan bagi beberapa lapisan masyarakat yang ada di Nusantara. Masyarakat yang terdampak adalah mereka yang berada pada kategori yang memiliki latar belakang ekonomi menegah ke bawah. Fenomena krisis ekonomi ini ddiwali dengan merambahnya pandemi covid-a9 di seluruh belahan dunia, sampai dinamika perputaran ekonomi yang ada dalam suatu negara mengalami keterhambatan, temasuk di Indonesia. Salah satu contohnya adalah kegiatan ekspor dan impor itu terkendala akibat krisis kesehatan yang dibawa oleh virus covid-19, virus ini menyasar masyarakat dengan mudah karena penyebarannya pun dapat melalui interaksi yang aktif antar individu. Selain itu, laju transportasi dan roda perputaran ekonomi yang ada di daerah-daerah sempat terhenti akibat adanya pandemi ini. Masyarakat dipaksa harus tinggal di rumah dan tidak melaksanakan interaksi sosial secara aktif. Hampir seluruh elemen pekerjaan di luar rumah dialihkan menjadi kegiatan daring atau menggunakan akses internet.
Jika kita melihat realitas yang terjadi di Indonesia saat ini, sektor ekonomi yang ada masih dalam proses pemulihan dan perbaikan. Pemerintah masih memikirkan upaya-upaya strategis untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi. Salah satunya, datang dari Kemenparekraf, program pemulihan ekonomi yang digagas oleh lembaga tersebut yakni dengan membuka akses wisata yang ada di seluruh wilayah nusantara, agar para wisatawan baik lokal maupun asing dapat tertarik dan mengunjungi tempat wisata tersebut. Dengan demikian, roda ekonomi akan kembali berputar. Masyarakat yang ada di kawasan objek wisata akan mendapatkan lapagan pekerjaan dan penghasilan yang menjanjikan. Mereka bisa menawarkan produk makanan daerah, karya kerajinan daerah dan olahan-olahan produk sumber daya alam yang memiliki nilai jual tinggi.
Selanjutnya, salah satu sektor penopang percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia adalah datang dari pelaku UMKM, usaha-usaha yang ada di sana lebih kepada pengelolaan dan pengembangan ekonomi kreatif yang dibalut dengan ide-ide inovatif. UMKM bekerja pada ranah-ranah usaha yang mengandalkan jasa, pelayanan punlik, bahan makanan maupun minuman dan pengelolaan hasil sumber daya alam serta karya kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi menjanjikan.
Pengaruh UMKM dalam peningkatan ekonomi di Indonesia tentu sangat signifikan. Dalam seminar yang bertajuk “Ngobrol ekonomi kreatif bareng mas Menteri Sandiaga Uno” yang diselenggarakan pada Rabu 07 September 2022, bertempat di Universitas Hasanuddin, mas Menteri mengatakan bahwa sebanyak 62% pelaku ekonomi di negara kita berasal dari UMKM..
Dalam seminar itu, Sandiaga uno juga memberikan tips sukses bagi pelaku umkm yang ada di Makassar, ia menjelaskan jika umkm sangat penting baginya. Karena pengalaman hidupnya setelah di PHK, ia kemudian terjun di dunia UMKM, sampai hal itu dapat merubah hidupnya seperti saat ini. Memulainya dari 3 karyawan, melewati hantaman ombak keras dengan jatuh bangun menjalankan sebuah usaha. Sampai pada akhirnya, saat ini usaha yang dari awal dia buat sudah berskala nasional dengan membuka lapangan kerja yang memiliki 30.000 karyawan di seluruh Indonesia.
Dalam seminar itu, Kemenparekraf juga membahas pentingnya konten kreatif, saat ini dengan digitalisasi mempengaruhi 70% kesuksesan produk dari segi pemasaran maka dari itu, para anak bangsa diproyeksikan harus siap go digital. 41% usia 10-35 tahun sudah go digital oleh karena itu mereka mendorong adaptasi, inovasi, dan kolaborasi.
Saat menyampaikan seminar, mas Menteri mengajak semua elemen masyarakat yang hadir untuk memperjuangkan masa depan ekonomi yang lebih baik, memberikan aspirasi dan saling berpegang tangan serta berharap UMKM-UMKM yang ada, dapat diangkat ke pasar internasional, dapat mengekspor lebih banyak produk seperti kopi, kuliner dan sektor usaha lainnya.
Untuk mengetahui bagaimana caranya meningkatkan dan mempertahankan potensi semangat masyarakat dalam penjualan barang di sektor ekonomi tentu mengalami pasang surut, karena kadang kendor dan malas juga. Solusi yang diberikan oleh Sandiaga Uno adalah menjawab itu pertanyaan itu dengan cara menyarankan memakai etos kerja 4K yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas.
Oleh : Andi Muhammad Rifki Hakim (Mahasiswa Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar)