Sejajarinfo.id – Menanggapi polemik terkait meninggalnya seorang warga bernama Amiluddin di Kantor Dukcapil Bulukumba pada Selasa, 15 Maret 2022 lalu, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf angkat bicara.
Andi Muchtar menyampaikan bahwa meninggalnya Amiluddin di Kantor Dukcapil Bulukumba beberapa waktu lalu bukanlah masalah BPJS, tetapi terkait dengan identitas pasien.
“Bukan masalah BPJS ini sebenarnya, dengan Surat Keterangan Tidak Mampu, masih bisa pemerintah atasi. Ada Baznas juga bisa kebijakan bupati, tapi ini semua harus ada Identitas pasien untuk mengetahui apakah betul ini Warga Negara Indonesia atau sudah warga negara Malaysia,” tuturnya. Minggu, 20 Maret 2022
Lebih lanjut, Andi Muchtar juga menyampaikan bahwa terkait isu bahwa almarhum tidak dilayani, namun faktanya meskipun tanpa identitas, almarhum telah mendapat diagnosa rumah sakit, namun keluarga bersikeras mau pulang dan merawat di rumah meskipun telah disampaikan bahwa masalah kesehatan almarhum serius dan perlu segera ditindaki.
“Tetapi keluarga berkeras mau pulang ke rumah dan dia mau rawat di rumah. Sekalipun sudah disampaikan kalau ini serius segera harus ditindaki, namun istri almarhum bersikeras dan bertanda tangan kalau tidak keberatan dan mau membawa suaminya pulang,” lanjutnya.
Terakhir, Bupati Bulukumba ini menyampaikan pendapatnya bahwa hal lain yang diragukan adalah identitas almarhum yang disebut-sebut tidak ada sama sekali.
“Kalau dikatakan tidak ilayani, buktinya 3 hari diopname
meskipun tanpa identitas dan juga sudah didiagnosa terkena usus masalah dan harus dioperasi. selain itu, Kenapa bisa kembali ke Indonesia yang begitu ketat semua perbatasan kalau identitas dia tidak ada sama sekali,” tutupnya.
Sebelumnya beredar luas informasi jika telah meninggal dunia seorang warga bernama Amiluddin di Kantor Dukcapil Bulukumba. Dalam informasi yang beredar, disebut Amiluddin meninggal saat sedang perekaman KTP untuk pembuatan BPJS.***
