SejajarInfo. Id – Tahrir Nurhidayat merupakan pemuda yang tinggal di desa dampang kecamatan gantarang. Pemuda yang biasa di sapa dengan nama riri merupakan owner dari Kinggu Chips, Cemilan dengan bahan utama pisang yang di olah menjadi keripik dengan berbagai macam rasa.
“ kinggu saat ini mempunyai 5 rasa yakni cokelat, balado, keju, milk, spicy Dan tentunya inovasi kami tidak sampai di 5 rasa saja. Kami terus mengembangkan rasa yang berbeda sehingga cocok di lidah masyarakat blukumba khususnya “ kata riri dalam Program Podcast BECAK, 8/2/23.
Riri melulai karirnya sebagai seorang yang menawarkan jasanya dalam industry permutaran film di Indonesia, dia berhenti di akibatkan situasi pada saat itu negara Indonesia terkena wabah pandemic COVID 19 yang mengakibatkan Sebagian wilayah harus terkena Lockdown sampai batas waktu yang tidak di tentukan.
Akibat dari sepi job dalam industry tersebut, riri kemudian beralih ke usaha makanan di karenakan dia paling suka ngemil di mana saja dan kapan saja kesempatan ngemil itu datang. Saat berkunjung ke pulau Sumatra sambil terjun ke sawah, riri di tawari keripik pisang yang di buat oleh warga tersebut, pun saat berkunjung kepulau jawa hanya keripik pisang yang menemani setiap perjalanan riri di pulau jawa. Akhirnya terbesit dalam pikirannya untuk membuat suatu produk dengan bahan utama pisang tuk dijadikan bisnis nya.
“ saat pulang ke kampung halaman, tiba – tiba terpikirkan untuk membuat suatu macam produk yang simple pembuatannya namun dapat memberikan keuntungan yang banyak. Nah salah satunya itu buah pisang “ ujar riri
Bulukumba termasuk daerah penghasil pisang terbanyak di Sulawesi selatan, tepatnya di kecamatan kindang, rilau ale dan gantarang. Anjlok nya harga pisang pada saat itu yang membuat riri mencoba usaha nya dalam mengola pisang menjadi keripik. Adapun pisang yang di olah sejenis pisang tembaka, orang bugis menamakannya Utti Bogge, jenis pisang inilah yang menjadi bahan utama keripik pisang yang di buat oleh riri. Pertama kali di buat dan langsung di cicipi, rasanya sangat enak bahkan mengalahkan rasa keripik pisang yang dia coba sewaktu liburan ke pulau Sumatra dan pulau jawa.
Pemilihan utti bogge dijadikan keripik juga tidak sembarangan, ada beberapa jenis pisang yang dijadikan sample percobaan terlebih dahulu namun utti bogge lah yang mempunyai rasa yang pas, gurih dan enak tuk dijadikan keripik pisang. Utti bogge ini terbilang langka di Sulawesi selatan dikarenakan hanya ada di Bulukumba, Bantaeng dan perbatasan Sinjai.
“ dengan hadirnya Kinggu Chips ini, memberikan harapan Kembali kepada petani pisang untuk menanam jenis utti bogge, yang mana dulu pisang ini tak memiliki harga jual bahkan hanya di buang saja” ucap riri
“terbukti dengan 1 tahun produksi Kinggu Chips ini, saya tak perlu lagi mencari utti bogge, melainkan petani utti bogge yang langsung datang sendiri ke sini “ lanjut riri
Riri memulai usaha keripik pisang pada masa pandemic COVID 19 tepatnya tanggal 22 April 2022. Mulanya Bernama Banana Paper, terfikirkan untuk mendaftarkan merknya di Dirjen HaKI guna melindungi merek, karya cipta atas produknya. Namun penamaan Banana Paper saat itu ditolak karena penamaan Banana Paper sudah terdaftar dan bersifat umum, diperlukan nama yang khas dan berbeda dengan nama merek lainnya.
Terfikirkan slogan Banana Paper saat itu yakni Rajanya Keripik. Riri kemudian mengubah kata raja menjadi King dalam Bahasa inggris, guna melengkapi nama merek dagangnya iya kemudian berfikir satu kata lagi yang pas untuk di tambahkan menjadi brand produknya. Terfikirlah kata Gu, kebetulan riri menyukai serial anime Jepang yang percakapannya serta logat bahasanya berakhiran Gu, jadilah nama brand Kinggu di tambahkan kata Chips yang berarti Keripik. Kinggu Chips inilah yang disepakati oleh iya sebagai owner dan karyawannya untuk didaftarkan di Dirjen HaKI.
Untuk membantu pengolahan Kinggu Chips, Riri di bantu oleh 6 orang karyawannya, 2 Produksi, 2 packaging, 1 Pemasaran, dan 1 penanggung jawab. Peraturan internal usaha di lakukan dengan hati – hati oleh riri mulai dari mengatur SOP usahanya, pengawasan bagian produksi, manajemen karyawan dan SDM nya. Sebelum melakukan pengolahan, karyawan yang terlibat juga sudah mengikuti berbagai pelatihan guna meningkatkan keterampilannya dalam mengolah pisang.
Dalam memulai usahanya, tentunya riri tidak langsung mendulang sukses seperti yang dirasakannya sekarang ini. Banyak kendala bahkan kegagalan yang menghampirinya, seperti awal memulai usaha dengan langsung membuat 9 rasa yang berbeda, akibatnya merugi di karenakan rasa yang di tawarkan kurang peminat dan produksi pada saat itu lumayan banyak.
“ iya, saya merugi sekitar puluhan juta pak. Belum lagi kendala rasa coklatnya kebanyakan, sensasi baladonya tidak terasa “ tuturnya
Namun segala macam kendala itu tidak melunturkan semangat riri untuk terus berinovasi membangun usahanya, dengan cara memperbaiki SOP usaha, memperlajari segmentasi dan pasaran produknya. Terutama dukungan keluarga yang menjadi motivasi juga agar tidak pantang menyerah, Utamanya sang Ibu yang memberikan restu dan doa di dukung dengan support dari orang terdekatnya. Jaga hubungan baik juga dengan sang pencipta, atas kehendaknya lah Kinggu Chips dapat sukses hingga sekarang ini.
Kinggu Chips juga tersebar di beberapa kabupaten di sulawesi selatan. Untuk kab Bulukumba dapat di dapatkan di Donatta Bakery, pusat oleh² al – fadiba, Omah Dompea, AA mart. Untuk kab. Bantaeng tersebar di toko Cahaya, toko Sinar Pangkep, dan RB Mart. di kab. Jeneponto terdapat pak Imran bertindak sebagai reseller di sana. Tutup Riri
Video Full Youtube: Suka Ngemil, Pemuda Bulukumba Sukses Berhasil Rintis Usaha Keripik Pisang.